SANG EMBUN PAGI: Mengungkap Misteri Borobudur, Gunung Agung dan Kinabalu

Monday, December 25, 2017

Mengungkap Misteri Borobudur, Gunung Agung dan Kinabalu - Sya...

(Sang Embun Pagi Blogger) - Pada umumnya orang berpandangan bahwa Candi Borobudur dibuat oleh orang yang memiliki kesaktian yang luar biasa, dan mampu menakhlukan bangsa Jin sehingga dalam pekerjaannya bisa jadi ada campur tangan dari golongan Jin. Sebab bila dilihat dari segi arsitektur dan materialnya mustahil bisa dikerjakan oleh kaum yang notabene berada dijaman prasejarah, dimana peralatan belum secanggih jaman modern. Namun dapat menghasilkan mahakarya yang luar biasa - Classik, Megah dan Indah. Sehingga UNESCO memberikan gelar salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Buat saya ada 2 hal yang menarik dalam tayangan video untuk kita simak, yaitu :

1. Rahasia dibalik pembuatan Candi Borobudur.
2. Ketertarikan seorang ulama besar dari eropa yang bernama Syeikh Abderraouf Ben Halima yang ingin mengungkapkan penomena berdirinya Candi Borobudur di Indonesia.

Kebenaran tetntunya adalah milik Allah, kita sebagai manusia hanya bisa menelaah sebatas akal manusia, wallahua'lam bi shawab.

Ben Halima Abderraouf lahir di Tunis pada tahun 1967 dari seorang ayah Tunisia dan seorang ibu Amerika. Dia tumbuh besar di kedua budaya tersebut sampai dia memeluk Islam pada usia lima belas tahun. Dia sejak terlibat dalam belajar dan mengajar Islam melalui organisasi siswa, pemuda dan daawa. Dia melanjutkan studinya di Prancis pada tahun 1986 lalu menetap di sana. Insinyur statistik dan ekonomi, juara matematika Olimpiade, ia juga belajar Quran dengan sepenuh hati meraih gelar master dalam bahasa Arab. Setelah pengalaman yang luar biasa di daawa di berbagai komunitas dan negara, dia memberikan waktu penuh untuk kegiatan Islam sejak 1995 dan mendirikan sebuah rumah penerbitan Islam Prancis di mana dia menulis, menerjemahkan dan mengedit 20 buku, termasuk terjemahan Hayat Assahabah dari Al-Kandahlaoui. Dia melatih Roqya secara profesional sejak 1997 dan sejak tahun 2005 menghabiskan sebagian besar tahun dalam tur untuk menjelaskan masalah Roqya dan syirik, merawat, melatih dan menginstal pusat Roqya di Afrika dan tempat lain.